FUNGSI
Silahkan download materi Fungsi dengan:
SEPULUH BESAR HASIL ULANGAN TENGAH SEMESTER 1 MATEMATIKA TAHUN 2010
SEPULUH BESAR HASIL ULANGAN UMUM SEMESTER 1 MATEMATIKA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Secara umum, Sekolah Menengah Atas Negeri di DKI
SMAN Reguler
SMA Negeri kategori Reguler adalah Sekolah Menengah Atas dengan status negeri yang menjalankan program pendidikan standar tanpa ada program khusus.
SMAN Pendamping Plus Tingkat Kotamadya
Sekolah Menengah Atas kategori pendamping plus tingkat kotamadya adalah adalah sekolah pada tingkat kotamadya yang mampu menerapkan program 7K (ketertiban, keamanan, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, dan kesehatan). Selain itu hasil lulusannya memiliki tingkat keberhasilan 70 persen masuk ke jenjang perguruan tinggi dengan nilai rata-rata kelulusannya siswa IPA, IPS, dan bahasa 7,0.
SMAN Plus Tingkat Kotamadya
SMAN Plus tingkat kotamadya adalah sekolah menengah atas yang berstatus negeri di sebuah kotamadya, yang mampu memenuhi program 7K dan tingkat keberhasilan masuk ke perguruan tinggi 80 persen dengan nilai rata-rata kelulusannya 7,0.
SMAN Plus Tingkat Provinsi
SMAN Plus tingkat provinsi adalah Sekolah Menengah Atas negeri pada tingkat provinsi, yang menyelenggarakan pendidikan dengan memenuhi kriteria 7 K. Di sekolah ini, tingkat keberhasilan masuk ke perguruan tinggi mencapai 95 persen dengan nilai rata-rata kelulusannya 7,0.
SMAN Plus Standar Nasional/Internasional
SMAN Plus Standar Nasional atau lebih dikenal dengan sebutan Sekolah Unggulan adalah Sekolah Menengah Atas Negeri yang memenuhi kriteria 7K, di mana lulusannya (100 persen) berhasil masuk ke perguruan tinggi dengan nilai rata-rata kelulusan 8,0.
Dengan program Penerimaan Siswa Baru atau PSB, pada siswa Sekolah Menengah Pertama dapat mendaftar ke sekolah-sekolah ini melalui penyeleksian nilai Ujian Akhir Nasional, yang meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPA.
Dalam tiga tahun terakhir, sekolah-sekolah plus standar nasional di DKI Jakarta menerima siswa-siswi sekolah menengah pertama dengan rata-rata nilai UAN terendah antara 27,00 sampai 28,00[2].
Keberadaan SMA Negeri dengan kategori plus dimaksudkan agar sekolah dapat memberikan pelayanan yang lengkap kepada masyarakat, dalam bentuk pemberian fasilitas kepada siswa-siswi berbakat untuk meningkatkan kemampuannya. Selain itu terdapat pula Sekolah Menengah Atas Negeri yang menyediakan program lain seperti
Program Inklusif
Program Inklusif atau dikenal dengan sebutan program terpadu merupakan sebuah program yang dilaksanakan di sebuah Sekolah Menengah Atas untuk memberi pelayanan khusus dalam mengatasi masalah bagi siswa dengan kebutuhan khusus, misalnya tunanetra dan tunarungu.(untuk tunanetra dan tunarungu),
Program Akselerasi
Program Akselerasi adalah sebuah program percepatan waktu belajar yang diadakan oleh sekolah. Program ini ditujukan kepada siswa-siswi dengan kemampuan belajar yang lebih, sehingga dapat mempersingkat waktu belajarnya di sekolah. Siswa-siswi yang masuk dalam program ini biasanya memiliki kemampuan menyerap informasi dengan cepat dan kemampuan mengendalikan masalah-masalah emosionalnya Oleh karena itu diperlukan tahapan-tahapan seleksi untuk menguikuti program ini. (percepatan belajar), dan
Program Kelas Super
Program Kelas Super adalah sebuah program yang diadakan oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk siswa-siswi Sekolah Menengah Atas dengan tingkat kompetensi yang tinggi. Siswa-siswi tersebut harus memiliki nilai rata-rata di atas 9,0 untuk setiap mata pelajaran, dan memiliki IQ di atas 150. Program Kelas Super diadakan di SMA Negeri 3
Sumber : www.wikipedia.org
SEPULUH BESAR ULUM MATEMATIKA KLS 7
NO | NAMA SISWA | KLS | NILAI |
1 | RIZQI SETIAWAN | 7.1 | 85 |
2 | KEVIN CRISTIAN THEN | 7.1 | 83 |
3 | KURNIA SARI | 7.1 | 83 |
4 | GUSTI HARTONO | 7.1 | 78 |
5 | MUHAMAD TESAR RADIPUTRO | 7.2 | 75 |
6 | NURAINI OKTAFIANI | 7.1 | 75 |
7 | YOLLA RISKA RIYANA | 7.3 | 75 |
8 | ALMAIDAH | 7.1 | 73 |
9 | DIXI ANDRIANTO | 7.2 | 73 |
10 | MARSEL FRANZERIK. R | 7.1 | 73 |
SEPULUH BESAR ULUM MATEMATIKA KLS 8
NO | NAMA SISWA | KLS | NILAI |
1 | DITA DAMAYANTI S | 8.1 | 95 |
2 | M. AUDITA FITRIANSYAH | 8.8 | 93 |
3 | AIDA UMAR | 8.3 | 88 |
4 | DWI GITHA AMALIA | 8.3 | 88 |
5 | ADE WULAN | 8.3 | 85 |
6 | DANANG ARYO NUGROHO | 8.3 | 85 |
7 | FADIL OKTORA | 8.3 | 85 |
8 | VIRA AMANAH MARISKA | 8.4 | 85 |
9 | EVA SEPTIYANI NUR HIDAYAH | 8.3 | 80 |
10 | FADHILAH RUSYDAH | 8.1 | 80 |
SEPULUH BESAR HASIL UJIAN NASIONAL 2010
No | Nama Peserta | B. Indo | B. Ingg | Matmtk | IPA | Jumlah |
1 | Febriana | 9,40 | 8,60 | 9,25 | 8,75 | 36,00 |
2 | Diah Ayu Lestari | 9,00 | 9,60 | 8,00 | 8,50 | 35,10 |
3 | Aprilia | 9,00 | 8,00 | 8,25 | 9,25 | 34,50 |
4 | Suciliana | 9,40 | 9,20 | 9,00 | 6,75 | 34,35 |
5 | Ezra Gabrielle Febriemma H | 9,20 | 9,00 | 6,25 | 9,50 | 33,95 |
6 | Januar Ilham | 7,80 | 8,80 | 9,50 | 7,75 | 33,85 |
7 | Devy Paramitha | 9,20 | 9,00 | 7,50 | 8,00 | 33,70 |
8 | Dini Ramanda Putri | 9,40 | 6,40 | 8,50 | 9,25 | 33,55 |
9 | Zulkifli Ahmad Hidayat | 8,80 | 8,40 | 8,00 | 8,25 | 33,45 |
10 | Fairuz Rahmahiffah | 8,40 | 9,20 | 8,50 | 7,25 | 33,35 |
Rendahnya tingkat kelulusan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA) kembali terulang di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Sebanyak 28,97 persen atau 39.179 siswa SMP dinyatakan tidak lulus UN. Bahkan angka kelulusan UN tahun ini mengalami penurunan cukup tajam dibanding tahun lalu yang mencapai 99,8 persen.
Data Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebutkan, dari 135.236 peserta UN SMP tahun 2010, hanya sebanyak 95.057 siswa atau 71,03 persen yang dinyatakan lulus. Sedangkan sisanya dinyatakan tidak lulus.
Rinciannya, dari total peserta UN SMP sebanyak 118.764 siswa, yang dinyatakan lulus 88.272 siswa (74,33 persen) dan yang tidak lulus sebesar 30.492 siswa (25,67 persen). Sedangkan dari 1.702 peserta UN SMP Terbuka, yang dinyatakan lulus hanya sebanyak 375 siswa (22,03 persen) dan tidak lulus 1.327 siswa (77,97 persen). Sementara dari 14.770 peserta UN Madrasah Tsanawiyah, 7.410 siswa (50,17 persen) dinyatakan lulus dan sebanyak 7.360 siswa (49,83 persen) tidak lulus.
Tingkat kelulusan UN SMP tahun ini lebih rendah dibanding tahun 2009. Dari 132.956 peserta UN, yang dinyatakan lulus 132.697 atau 99,805 persen. Sedangkan yang tidak lulus sebanyak 259 siswa atau 0,195 persen.
Sedangkan nilai rata-rata hasil UN untuk empat mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia 7,23, Bahasa Inggris 6,37, Matematika 6,31 dan IPA dengan nilai rata-rata 6,46. Siswa yang mendapatkan nilai 10 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ada 14 siswa, mata pelajaran Bahasa Inggris ada 271 siswa, mata pelajaran Matematika ada 1.150 siswa, dan IPA 1.406 siswa.
Rendahnya tingkat kelulusan UN SMP tahun ini membuat Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo prihatin. Fauzi Bowo mengatakan, meskipun pengumuman resmi dari Kementerian Pendidikan Nasional akan dikeluarkan pada Kamis sore (6/5/2010), namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerima prediksi angka kelulusan UN SMP DKI Jakarta yaitu sebesar 71,03 persen. Sedangkan pengumuman kelulusan UN SMP 2010 akan diumumkan secara resmi kepada siswa peserta UN melalui SMS, telepon, website, email, surat via pos, kurir, dan ditempel pada papan pengumuman sekolah pada hari Jumat (7/5/2010), pukul 10.00.
“Saya mendapat kabar, Jakarta ada dalam posisi yang buruk. Saya prihatin dan tidak gembira dengan hasil ini,” kata Fauzi Bowo usai meresmikan 33 gedung sekolah di SMAN 77, Jakarta, Kamis (6/5/2010).
Fauzi Bowo mengakui hasil itu menunjukkan adanya penurunan angka kelulusan yang cukup signifikan. Artinya, ada puluhan ribu siswa SMP yang akan mengikuti UN ulangan yang akan digelar di 22 sub rayon pada 17-20 Mei 2010. Kendati demikian, Fauzi menegaskan angka kelulusan tersebut belum final untuk menggambarkan kualitas pendidikan di DKI Jakarta.
“Jangan langsung bilang hasil ini sudah final. Saya tegaskan angka ini belum final, masih bersifat sementara. Karena siswa yang tidak lulus masih diberi kesempatan untuk mengikuti UN ulangan,” ujarnya.
Namun, hasil UN utama itu merupakan peringatan keras bagi Pemprov DKI untuk melakukan pengkajian dan evaluasi UN secara serius. Agar mendapatkan formula tepat untuk mendongkrak angka kelulusan pada saat UN ulangan mendatang.
Untuk mendapatkan formula itu, Fauzi meminta seluruh stakeholder pendidikan melakukan evaluasi dan mengkaji secara mendasar, bukan mencari kambing hitam penyebab penurunan kelulusan. Pengkajian dan evaluasi melibatkan dewan pendidikan, Dinas Pendidikan DKI, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta, serta orangtua yang tergabung dalam Komite Sekolah. Diharapkan hasil evaluasi dan kajian itu dapat dijadikan bahan masukan untuk perumusan dan penyesuaian kebijakan di bidang pendidikan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini.
“Saya sudah minta hal itu dilakukan sejak adanya tanda-tanda yang menunjukkan angka kelulusan SMA menurun. Saya mengajak seluruh stakeholder pendidikan untuk berpikir secara komprehensif dan integral untuk mengkaji dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki untuk menjamin tingkat kompetitif pendidikan di ibu kota,” ungkapnya. Dengan begitu, Pemprov DKI dapat meningkatkan unsur kompetitif siswa DKI Jakarta agar bisa tetap berada di garis depan dibandingkan siswa provinsi mana pun di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan akan melakukan analisis terkait komponen-komponen apa saja yang menjadi penentu dari hasil proses belajar yang diaktualisasikan dalam UN. “Analisis harus tajam dan harus selesai sebelum UN ulangan. Masih ada 10 hari lagi untuk mempersiapkan siswa yang belum lulus,” ujar Taufik.
Untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN ulangan, Taufik sudah menginstruksikan sekolah agar memperhatikan kondisi psikis siswa sebelum membimbing mereka dalam kegiatan remedial (penguatan materi). Dia meminta sekolah melakukan pendekatan perorangan terhadap siswa dan orangtua agar tidak putus asa saat mengetahui anaknya tidak lulus UN. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan remedial setiap individu agar lebih efektif. (sumber : kompas.com)
Untuk SMPN 62 Jakarta tingkat kelulusan 71,34 % dari 307 peserta, yang dinyatakan lulus 219 peserta dinyatakan lulus dan 88 peserta dinyatakan tidak lulus. Sedangkan untuk SMP Terbuka dari 39 peserta yang dinyatakan lulus 3 peserta dan 36 peserta dinyatakan tidak lulus.
Bagi peserta yang dinyatkan tidak lulus atau belum lulus diharuskan mengikuti ujian ulang yang akan dilaksanakan pada tgl 17 Mei 2010 di Sub Rayon di SMPN 255, dengan terlebih dahulu hari selasa 11 Mei 2010 seluruh siswa SMPN 62 diharuskan hadir untuk mendapatkan pengarahan.