SELAMAT DATANG DI TAMAN-PENDIDIKAN DAN TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGANYA

Jumat, 07 Mei 2010

Sepuluh Besar Hasil UN 2010 SMPN 62 Jakarta

SEPULUH BESAR HASIL UJIAN NASIONAL 2010

 

No

Nama Peserta

B. Indo

B. Ingg

Matmtk

IPA

Jumlah

1

Febriana

9,40

8,60

9,25

8,75

36,00

2

Diah Ayu Lestari

9,00

9,60

8,00

8,50

35,10

3

Aprilia

9,00

8,00

8,25

9,25

34,50

4

Suciliana

9,40

9,20

9,00

6,75

34,35

5

Ezra Gabrielle Febriemma H

9,20

9,00

6,25

9,50

33,95

6

Januar Ilham

7,80

8,80

9,50

7,75

33,85

7

Devy Paramitha

9,20

9,00

7,50

8,00

33,70

8

Dini Ramanda Putri

9,40

6,40

8,50

9,25

33,55

9

Zulkifli Ahmad Hidayat

8,80

8,40

8,00

8,25

33,45

10

Fairuz Rahmahiffah

8,40

9,20

8,50

7,25

33,35

 

                                                                                    Jakarta, 7 Mei 2010

Blogged with the Flock Browser

Kamis, 06 Mei 2010

Foke Prihatin, 39.179 Siswa SMP Gagal UN

Rendahnya tingkat kelulusan ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA) kembali terulang di tingkat sekolah menengah pertama (SMP). Sebanyak 28,97 persen atau 39.179 siswa SMP dinyatakan tidak lulus UN. Bahkan angka kelulusan UN tahun ini mengalami penurunan cukup tajam dibanding tahun lalu yang mencapai 99,8 persen.

Data Dinas Pendidikan DKI Jakarta menyebutkan, dari 135.236 peserta UN SMP tahun 2010, hanya sebanyak 95.057 siswa atau 71,03 persen yang dinyatakan lulus. Sedangkan sisanya dinyatakan tidak lulus.

Rinciannya, dari total peserta UN SMP sebanyak 118.764 siswa, yang dinyatakan lulus 88.272 siswa (74,33 persen) dan yang tidak lulus sebesar 30.492 siswa (25,67 persen). Sedangkan dari 1.702 peserta UN SMP Terbuka, yang dinyatakan lulus hanya sebanyak  375 siswa (22,03 persen) dan tidak lulus 1.327 siswa (77,97 persen). Sementara dari 14.770 peserta UN Madrasah Tsanawiyah, 7.410 siswa (50,17 persen) dinyatakan lulus dan sebanyak 7.360 siswa (49,83 persen) tidak lulus.

Tingkat kelulusan UN SMP tahun ini lebih rendah dibanding tahun 2009. Dari 132.956 peserta UN, yang dinyatakan lulus 132.697 atau 99,805 persen. Sedangkan yang tidak lulus sebanyak 259 siswa atau 0,195 persen.

Sedangkan nilai rata-rata hasil UN untuk empat mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia 7,23, Bahasa Inggris 6,37, Matematika 6,31 dan IPA dengan nilai rata-rata 6,46. Siswa yang mendapatkan nilai 10 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia ada 14 siswa, mata pelajaran Bahasa Inggris ada 271 siswa, mata pelajaran Matematika ada 1.150 siswa, dan IPA 1.406 siswa.

Rendahnya tingkat kelulusan UN SMP tahun ini membuat Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo prihatin. Fauzi Bowo mengatakan, meskipun pengumuman resmi dari Kementerian Pendidikan Nasional akan dikeluarkan pada Kamis sore (6/5/2010), namun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerima prediksi angka kelulusan UN SMP DKI Jakarta yaitu sebesar 71,03 persen. Sedangkan pengumuman kelulusan UN SMP 2010 akan diumumkan secara resmi kepada siswa peserta UN melalui SMS, telepon, website, email, surat via pos, kurir, dan ditempel pada papan pengumuman sekolah pada hari Jumat (7/5/2010), pukul 10.00.

“Saya mendapat kabar, Jakarta ada dalam posisi yang buruk. Saya prihatin dan tidak gembira dengan hasil ini,” kata Fauzi Bowo usai meresmikan 33 gedung sekolah di SMAN 77, Jakarta, Kamis (6/5/2010).

Fauzi Bowo mengakui hasil itu menunjukkan adanya penurunan angka kelulusan yang cukup signifikan. Artinya, ada puluhan ribu siswa SMP yang akan mengikuti UN ulangan yang akan digelar di 22 sub rayon pada 17-20 Mei 2010. Kendati demikian, Fauzi menegaskan angka kelulusan tersebut belum final untuk menggambarkan kualitas pendidikan di DKI Jakarta.

“Jangan langsung bilang hasil ini sudah final. Saya tegaskan angka ini belum final, masih bersifat sementara. Karena siswa yang tidak lulus masih diberi kesempatan untuk mengikuti UN ulangan,” ujarnya.

Namun, hasil UN utama itu merupakan peringatan keras bagi Pemprov DKI untuk melakukan pengkajian dan evaluasi UN secara serius. Agar mendapatkan formula tepat untuk mendongkrak angka kelulusan pada saat UN ulangan mendatang.

Untuk mendapatkan formula itu, Fauzi meminta seluruh stakeholder pendidikan melakukan evaluasi dan mengkaji secara mendasar, bukan mencari kambing hitam penyebab penurunan kelulusan. Pengkajian dan evaluasi melibatkan dewan pendidikan, Dinas Pendidikan DKI, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) DKI Jakarta, serta orangtua yang tergabung dalam Komite Sekolah. Diharapkan hasil evaluasi dan kajian itu dapat dijadikan bahan masukan untuk perumusan dan penyesuaian kebijakan di bidang pendidikan yang akan dikeluarkan dalam waktu dekat ini.

“Saya sudah minta hal itu dilakukan sejak adanya tanda-tanda yang menunjukkan angka kelulusan SMA menurun. Saya mengajak seluruh stakeholder pendidikan untuk berpikir secara komprehensif dan integral untuk mengkaji dan memperbaiki hal-hal yang perlu diperbaiki untuk menjamin tingkat kompetitif pendidikan di ibu kota,” ungkapnya. Dengan begitu, Pemprov DKI dapat meningkatkan unsur kompetitif siswa DKI Jakarta agar bisa tetap berada di garis depan dibandingkan siswa provinsi mana pun di Indonesia.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, mengatakan akan melakukan analisis terkait komponen-komponen apa saja yang menjadi penentu dari hasil proses belajar yang diaktualisasikan dalam UN. “Analisis harus tajam dan harus selesai sebelum UN ulangan. Masih ada 10 hari lagi untuk mempersiapkan siswa yang belum lulus,” ujar Taufik.

Untuk mempersiapkan siswa menghadapi UN ulangan, Taufik sudah menginstruksikan sekolah agar memperhatikan kondisi psikis siswa sebelum membimbing mereka dalam kegiatan remedial (penguatan materi). Dia meminta sekolah melakukan pendekatan perorangan terhadap siswa dan orangtua agar tidak putus asa saat mengetahui anaknya tidak lulus UN. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan remedial setiap individu agar lebih efektif. (sumber : kompas.com)

Untuk SMPN 62 Jakarta tingkat kelulusan 71,34 % dari 307 peserta, yang dinyatakan lulus 219 peserta dinyatakan lulus dan 88 peserta dinyatakan tidak lulus. Sedangkan untuk SMP Terbuka dari 39 peserta yang dinyatakan lulus 3 peserta dan 36 peserta dinyatakan tidak lulus.

Bagi peserta yang dinyatkan tidak lulus atau belum lulus diharuskan mengikuti ujian ulang yang akan dilaksanakan pada tgl 17 Mei 2010 di Sub Rayon di SMPN 255, dengan terlebih dahulu hari selasa 11 Mei 2010 seluruh siswa SMPN 62 diharuskan hadir untuk mendapatkan pengarahan.

Blogged with the Flock Browser

Rabu, 05 Mei 2010

PENGUMUMAN TENTANG HASIL UN 2010 SMPN 62 JAKARTA

PENGUMUMAN PERTAMA

Bertempat di lapangan sekolah 62 pada hari Selasa tgl 04 Mei 2010 Kepala SMP 62 memberikan pengarahan tentang kelulusan, adapun yang disampaikan sebagai berikut :
1. Pengumuman kelulusan akan disampaikan pada tgl 07 Mei 2010 jam 10.00 Wib
2. Pengumuman diinformasikan melalui blog/ internet sehingga siswa tidak perlu hadir di Sekolah
3. Bagi Siwa yang belum dinyatakan lulus tidak perlu kecewa, karena ada UAN perbaikan
4. Siswa yang belum dinyatakan lulus wajib hadir di sekolah pada hari Selasa tgl 11 Mey 2010 jam 07.00 WIB untuk mengikuti pembekalan ujian UAN perbaikan
5. Bagi siswa yang dinyatakan lulus dapat merayakan kegembiraanya hanya di rumah masing-masing dengan keluarga saja.
6. Informasi lanjut akan disampaikan kemudian.

PENGUMUMAN KEDUA


1.Bagi siswa yang belum mengembalikan buku pinjaman perpustakaan segera mengembalikan
2.Apa bila buku yang dipinjamnya hilang, maka wajib diganti dengan buku yang sama
3.Jika tidak mengembalikan buku tsb SKHU ( surat keterangan kelulusan tidak diberikan
4.Bagi siswa yang belum mengembalikan Rapor segera mengembalikan ke TU

Blogged with the Flock Browser

Senin, 03 Mei 2010

5.795 Sekolah Peserta Ujian Nasional SMA/MA Lulus 100 Persen

Jakarta, Sebanyak 5.795 (35,17%) sekolah dari total 16.467 sekolah yang mengikuti Ujian Nasional (UN) SMA/MA Tahun Pelajaran 2009/2010 lulus 100 persen. Jumlah total siswa di sekolah itu sebanyak 418.855 (27,52%).

Hal tersebut disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Mohammad Nuh saat memberikan keterangan pers di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemdiknas), Jakarta, Selasa (27/04/2010) .

Mendiknas menyebutkan, terdapat 267 (1,62%) sekolah yang lulus nol persen terdiri atas 51 (19,10%) sekolah negeri dan 216 (80,90%) sekolah swasta. Seluruh siswa atau sebanyak 7.648 (0,50%) siswa di sekolah itu diberi kesempatan mengikuti Ujian Ulangan pada 10-14 Mei 2010. "Tidak peduli meskipun negeri, tetapi kalau tidak ada yang lulus semua ya tetap tidak lulus. Jadi tidak ada pilih kasih karena (sekolah) negeri maka tidak boleh ada yang tidak lulus semua," katanya.

Mendiknas mengatakan, dari 267 sekolah yang kelulusannya nol persen diantaranya di Provinsi DKI Jakarta ada 10 sekolah, Kalimantan Tengah (20 sekolah), Kalimantan Timur (39 sekolah), Sulawesi Tenggara (26 sekolah), Maluku Utara (20 sekolah), dan Gorontalo (14 sekolah).

Beberapa sekolah negeri yang kelulusannya nol persen diantaranya SMA Negeri 1 Kampung Laut, Kabupaten Cilacap,Jawa Tengah; SMA Negeri 4 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah; dan SMA Negeri 1 Muara Bengkal, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Mendiknas menyebutkan, total siswa yang mengulang pada satu mata pelajaran sebanyak 40.002 siswa terdiri atas jurusan IPS 24.290 (60,72%) siswa, jurusan IPA 14.031 (35,08%) siswa, jurusan Bahasa 1.476 (3,69%) siswa, dan jurusan Agama 205 (0,51%) siswa.

Adapun mata pelajaran yang paling banyak siswa mengulang untuk jurusan IPA adalah Biologi (31,29%), jurusan IPS adalah Bahasa Indonesia (37,87%), jurusan Bahasa adalah Bahasa Indonesia (62,26%), dan jurusan Agama adalah Bahasa Inggris (31,71%). "Sebagian besar anak-anak jurusan bahasa mengulang (mata pelajaran) bahasa Indonesia," kata Mendiknas.

Pemerintah, kata Mendiknas, berdasarkan analisis terhadap hasil UN ini akan melakukan intervensi kebijakan. Data analisis ini mencakup setiap kabupaten kota yang jumlah ketidaklulusannya paling besar atau nilai rata-rata kelulusannya paling rendah, kemudian pada mata pelajaran apa yang mengulang. Selain itu, analisis ini didukung informasi data sekolah meliputi diantaranya jumlah guru dan fasilitas fisik sekolah. "Kita akan melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui peta sebenarnya. Dari situ kita segera bisa menentukan intervensi kebijakan," katanya.***

Sumber: GIM